Sebelum melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Bung Hatta Periode III, mahasiswa peserta KKN-PPM dibekali di Aula Balairung Caraka, Kampus I Ulak Karang, 18/5. Pembekalan tersebut diharapkan mahasiswa yang akan mengikuti KKN-PPM mendapat bekal yang berharga baik itu dalam kegiatan pra lapangan, dilapangan serta pasca lapangan.
Ketua Pengelola KKN-PPM UBH Ir.Indra Khaidir,MSc menyebutkan, pembekalan tersebut di ikuti sebanyak 1264 mahasiswa yang akan disebar pada 43 Kenagarian di lima kabupaten yaitu Kabupaten Agam, Tanah Datar, Padang Pariaman, Dharmasraya, dan Sijunjun. Pemberangkatan dan pelaksanaannya di lapangan akan dimulai pada tanggal 1 Juli sampai dengan 2 Agustus 2013.
Indra menambahkan, pembekalan sendiri akan berlangsung tiga tahap, yakni pembekalan umum berlansung tanggal 18-19/5, pembekalan dosen pendamping tanggal 22 Mei dan pembekalan mahasiswa peserta KKN-PPM oleh dosen pendamping sampai dengan tanggal 9 Juli.
Prof. Dr. Niki Lukviarman,SE,Akt.MBA saat membuka pembekalan menuturkan bahwa dengan berubahnya paradigama KKN-PPM pada dua tahun terkhir ini, maka pembekalan ini ditekankan kepada mahasiswa bahwa KKN-PPM adalah sebuah proses pembelajaran bagi komponen yang terlibat di dalamnya yaitu mahasiswa, masyarakat, dan dosen.
“Saat ini paradigma KKN adalah bukan untuk mengajari masyarakat, karena kita tidak mungkin dapat merubah masyarakat. Dalam satu bulan nanti, tema sentralnya adalah mahasiswa harus dapat merasakan bagaimana kehidupan masyarakat di desa, serta belajar banyak mengenai berbagai aspek yang positif di masayarakat,” papar Niki.
Niki menambahkan bahwa perubahan paradigma serta tata laksana KKN-PPM akan menuntut mahasiswa untuk bisa memahami kondisi masayarakat dan memahami permasalahan yang terjadi di masayarakat sehingga dalam prakteknya mahasiswa jangan sampai memberikan mimpi-mimpi kepada masyarakat untuk kemajuan desa.
“Dalam KKN nanti mahasiswa akan berada dalam lingkungan dan kondisi yang berbeda dengan lingkungan kampus, maka adaptasi serta pemahaman atas untuk apa dan sebagai apa mereka berada di tengah-tengah mayarakat itu sangat penting, sehingga tidak terlihat seperti mengajari masayarakat,” imbuh Niki.
Dalam prakteknya nanti, Niki berpesan kepada dosen pendamping dan mahasiswa supaya bisa membawa diri dan menyesuaikan dengan kebiasaan masyarakat. “Intinya jadikan KKN ini sebuah pembelajaran,” titip Niki.
Selama pembekalan KKN-PPM, Ir. Indra Khaidir memberikan materi tentang Filosofi KKN-PPM, kemudian Program Kerja selama KKN diberikan oleh Elfiondri dan Suamperi, sementara pelaporan dan penilaia diberikan oleh Edi Septe.(**Indrawadi-Humas UBH).
20
May